Hadi Suprapto
Rusli (HSR), lahir pada hari Sabtu tanggal 30 Juli
1983 di
sebuah desa kecil bernama Jujun di ujung barat provinsi Jambi, di sebuah kota
kecil dengan panorama alam yang sangat indah, Kerinci.
Terlahir sebagai putra sulung dengan 3 adik, Ayahanda
bernama Drs. Rusli Amran dan ibunda tercinta bernama Darna,S.Pd. . Darah aktivis mengalir deras kepada saya
(baca: Hadi
Suprapto Rusli) karena kedua orang tua aktif di dua
organisasi masyarakat besar (NU dan Muhammadiyah). Dan sebuah kebanggaan
tersendiri, pendidikan menjadi sebuah prioritas tertinggi bagi anak-anak
pasangan Drs. Rusli amran – Darna, S.Pd. terlebih profesi Guru telah digeluti
mereka sejak 30 tahun yang lalu di daerah transmigrasi Kabupaten sarolangun-Jambi.
Untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik, pada tahun
1989, saya hijrah untuk tinggal bersama paman, (Alm.) Bustami Amran, di
kabupaten kerinci. pendidikan SD hingga SMA dienyam di kabupaten Kerinci, dimana
taraf pendidikannya lebih maju dibanding di daerah transmigrasi.
Kehidupan bersama pamannya (Bustami Amran, Almarhum) dan
bibinya (Samsinar) memberi modal pengalaman berharga bagi HSR. Pamannya yang
seorang tokoh adat dan tokoh aparatur desa sering mengajak HSR kecil pada acara
rapat adat atau pertemuan-pertemuan aparatur desa, sampai-sampai HSR sering
ketiduran di tempat rapat sewaktu menunggu rapat selesai. Pengalaman mengikuti
rapat pamannya ini membuat jiwa kepemimpinan HSR tumbuh.
Di sisi agama, waktu kecil HSR belajar mengaji dengan
kondisi yang sangan seadanya, hanya diterangi lampu minyak tanah, karena PLN
belum masuk ke desa tersebut. Kerena kemampuannya membaca al-Quran lebih bagus
dibanding kawan-kawannya, sewaktu kelas lima SD HRD sudah diangkat sebagai guru
ngaji dikampungnya. Dikarena, HSR melanjutkan sekolahnya di kota kabupaten, SMU
negeri 1 Sungai Penuh, dengan berat hati HSR meninggalkan pengajiannya untuk
hijrah ke kota dan kos demi melanjutkan studi.
Semenjak SD hingga SMA, dalam sisi akademis HSR terbilang
pintar dan cerdas. Hal ini terlihat dari hasil raport yang selalu mendapat
rangking, karenanya HSR sering diangkat sebagai ketua kelas, petugas upacara,
dan menjadi duta dari sekolahnya jika ada pertandingan atau lomba.
Karena kecerdasannya inilah sewaktu lulus SMA HSR
mendapat pangilan study di tiga universitas negeri besar, yaitu UGM,
Universitas Negeri Lampung, dan Universitas Jambi. Dengan alasasan agar lebih
dekat dan bisa mengabdi kepada orang tuanya, HSR memilih Universitas Jambi.
Aktifitasnya di kampus inilah membuat HSR mengenal HMI,
organisasi yang dipilih untuk mengabdikan dirinya. Perjalanannya mengenal HMI
cukup indah. Setelah mengenal berbagai organisasi kemahasiswaan, akhirnya HSR
memilih HMI, organisasi yang ia lihat lebih tepat untuk menyalurkan
pengabdiannya.
Sebelum di HMI HSR sempat masuk KAMMI, berawal dari
kegiatannya bersama temannya se-kos-nya, Aditya Sanjaya, yang merupakan aktivis
KAMMI. Berawal saat OSPEK, HSR mengikuti sebuah acara wajib bagi mahasiswa baru,
PROMIS, di sinilah HSR sempat aktif selama satu tahun mengikuti halaqah-halaqah
dan menjadi Ketua Bidang Divisi Syiar dan Opini Lembaga Dakwah Kampus
Selain itu HSR juga sempat diajak mengikuti MAPABA PMII
dan setelah itu beliau mendirikan sebuah teater bernama CINDAKU di Fakultas
Hukum sekaligus sebagai wakil Ketua Umum. Selain itu HSR juga ditunjuk sebagai
Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Kerinci Komisariat Hukum Universitas Jambi.
Namun, untuk menambah biaya kuliah, kegiatan di kampus
ditingalkan, dan HSR lebih memilih berkerja sepulang kuliah sebagai penjaga WARTEL.
Pada suatu hari, sewaktu perjalanan pulang kerja, HSR diajak untuk mengikuti
MAPERCA HMI. Disinilah awal HSR ”jatuh cinta” dengan HMI. Saat MAPERCA HMI HSR sangat
aktif mengikuti setiap rangkaian kegiatannya hingga follow-up dan langsung mengikuti LK I. Namun setelah LK-1 selama enam
bulan HSR tidak aktif karena kondisi pada waktu itu, yang membuat informasi dan
komunikasi tentang HMI tidak ia dapatkan.
Hal ini disebabkan di Fakultas Hukum komisariatnya vakum
selama dua tahun, hanya ada tiga kader dan dua orang senior. Pada saat itu HSR dipilih
sebagai carateker Komisariat hukum hingga sampai ke RAK. Pada awalnya HSR menolak
dengan alasan tidak adanya senior di Komisariat Hukum yang bisa membimbingnya. Namun,
karena dorongan senior pada waktu itu, Kanda Darmansyah, Cak Wan, Kanda Faisal
Mirdad dan Yunda Rina Difsi, membuat HSR menerima tawaran sebagai
karateker dan Hadi meninggalkan
pekerjaannya sebagai penjaga WARTEL dan fokus mengurus HMI.
Dalam perjalanannya HSR bersama dua orang temannya, Amin
Hudhori dan Fazlul, tanpa kenal lelah mengenalkan HMI kepada mahasiswa yang
kondisinya di fakultas Hukum jauh sangat berbeda dengan fakultas lainnya,
karena berbagai organisasi ekstra di Fakultas Hukum cukup banyak, dari KAMMI,
PMII, PMKRI, GMKI, LMND hingga organisasi intra. Sangat banyak sekali
pilihannya inilah yang membuat HSR dan kawan-kawan harus berjuang ekstra sampai
pada akhirnya mendapatkan kader berjumlah 29 orang sebagai modal untuk RAK dan
terpilih Hadi Suprapto Rusli sebagai Ketua Umum Komisariat.
Sebagai ketua umum komisariat HSR banyak melakukan
hal-hal dan terobosan-terobosan baru dengan mendirikan Tabloid Justice,
Kelompok Belajar, Kelompok Yasinan bersama Alumni-Alumni Komisariat (Dosen),
hingga menempatkan kadernya merebut Gubernur Fakultas, Ketua Majlis Aspirasi
Mahasiswa Fakultas dan Sekjend BEM F. Ini lah titik awal kebangkitan komisariat
hukum di bawah pimpinan HSR.
Suksesnya HSR memimpin komisariat ternyata membuat dia
dengan mudah masuk ke jenjang lebih tinggi, sempat selama dua bulan di Korkom, HSR
langsung diminta untuk masuk ke kepengurusan HMI Cabang Jambi, sebagai Wakil
Bendahara Umum, periode Ahmad Ja’far. Pada waktu itu HSR mulai aktif juga di
dunia perkaderan, ia di angkat sebagai wakil Sekretaris Umum Bidang Diklat LPL
HMI (Sekarang di sebut BPL).
Karirnya di LPL yang cukup bagus membuat HSR diangkat
sebagai Ketua Bidang Diklat LPL HMI Cabang selama dua periode. Selama itu
ia membuat buletin al-Qolam, Panduan Untuk Kakak Angkat, dan Buku Saku untuk
MAPERCA.
Di semester ke-II pengurus HMI Cabang Jambi di bawah
pimpinan M. Toyib Usman, HSR masuk sebagai ketua Bidang Kekaryaan. Selain aktif
di internal HMI, HSR juga aktif di internal kampus sebagai Menteri Politik BEM
Universitas Jambi dan mendirikan sekaligus sebagai Direktur Eksekutif Komunitas
Ilmiah Pinang Masak. Pada puncaknya ia dicalonkan sebagai Presiden Mahasiswa
Universitas Jambi. Namun nasib berkata lain, ia hanya mampu menang di tiga
fakultas dengan jumlah suara 8000-an, kalah dari pesaing kuatnya yang merupakan
teman satu kos nya pada saat semester satu dan dua, Aditya Sanjaya, yang
memperoleh suara mencapai 10.000, yang menang dengan suara signifikan di dua
fakultas.
Kekalahan itu tidak membuat HSR kehilangan semangat, demi
membakar semangat adik-adik HMI yang lesu akibat kekalahan itu, ia menghidupkan
kembali UKM Catur sekaligus sebagai ketua umum pada periode 2006-2007. Disinilah
salah satu ruang yang diberikan Hadi untuk adik-adik HMI agar tetap berproses
di Kampus.
Pada konferensi cabang, HSR tidak mencalonkan diri
sebagai ketua umum, karena beliau memilih cukup hanya membantu sebagai Ketua
Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah. Belum genap satu tahun periode, sang
Ketua umum menyatakan diri mundur akibat persoalan keluarga dan akademis, pada rapat
Pleno terpilihlah HSR sebagai PJ Ketua umum HMI Cabang Jambi periode 2007-2008.
Pada masa itu HSR bekerja keras bersama teman-teman pengurusnya dan
membuat beberapa kegiatan besar di antaranya Dialog Kebangsaan di Abadi
Convention Center sekaligus Launching Tabloid Insan Cita LAPMI HMI Cabang
Jambi, LK II, SC, dan LKK, dan Diskusi rutin.
Setelah amanah itu sampai pada saat konferensi, HSR
menyatakan diri untuk tidak akan maju pada konferensi tersebut karena ingin
mengikuti jejak seniornya untuk masuk ke PB HMI. Namun Allah SWT berkehendak
lain, tepat pukul 00.15 WIB HSR didatangi oleh beberapa komisariat, dengan
tulus dan penuh harap, dengan setengah mengancam, demi kelangsungan dan
kebaikan HMI mereka meminta HSR untuk tetap maju melanjutkan dan membawa HMI
Cabang Jambi menjadi lebih baik.
Dengan sangat berat HSR meminta waktu satu jam untuk
berpikir dan istiqarah hingga akhirnya tepat Pukul 02.00 WIB HSR memutuskan
maju, hingga menang secara aklamasi 12 komisariat dari 14 komisariat.
Belum lama terpilih dan setelah dilantik, ujian berat datang. Markas HMI korkom Universitas
Unbari diserang oleh 20-an oknum BRIMOB, hampir setengah periode selama lima
bulan energi terporsir melakukan advokasi hingga kasus tersebut tuntas dan
selesai di pengadilan umum dengan delapan orang divonis Pidana dan dinyatakan
bersalah. Disamping itu Hadi juga bekerja di Media Cetak, Jambi Independent
sebagai AE dan Jambi TV sebagai presenter pada acara Menuju Parlemen.
Pada periode itu juga terjadi pemekaran Badko HMI Jambi
dari Badko HMI Sumbagsel. Setelah Badko ini terbentuk dan berakhirnya
kepengurusan HSR, maka HSR menyatakan tidak akan mencalonkan diri pada MUSDA
Badko HMI Jambi ke I, dengan harapan ingin hijrah ke Jakarta untuk melanjutkan
Studi S2 sekaligus PB HMI. Namun kenyataan berkata lain, HSR diminta maju
memimpin Badko HMI Jambi pertama, dan niat untuk hijrah S2 dan PB HMI di
batalkan demi HMI sehingga menerima tarwaran dari cabang untuk maju sebagai
Ketua Umum Badko HMI yang pertama.
Terpilihnya HSR pada MUSDA pertama Badko HMI Jambi
membuat ia kerja ekstra keras sosialisasi keberadaan BADKO HMI Jambi dan
mendorong beberapa cabang untuk melaksanakan LK II dan menginisiasi lahirnya
HMI cabang persiapan Tanjung Jabung Barat serta pelaksanaan LK III perdana.
Ditengah kesibukannya sebagai Ketua Umum Badko HMI Jambi,
HSR juga melanjutkan Studi S2 Nya di Pascasarjana Program Magister Ilmu Hukum
Universitas Jambi, kalau di kampus HSR di panggil ”Buya” atau ”pak Ustad”
disamping itu HRS juga bekerja sebagai Dosen Luar Biasa di Fakultas Syariah
IAIN STS Jambi, serta Dosen Kontrak di Fakultas Hukum Universitas Batanghari.
Dengan berakhirnya kepengurusan Badko HMI Jambi, HSR
memilih mendedikasikan dirinya di perkaderan tepatnya di BPL PB HMI
dibandingkan masuk dalam struktural Pengurus Harian PB HMI. Pada saat HSR
menjadi pengurus BPL PB HMI maka ia nyatakan hijrah dari Jambi ke Jakarta dan
melanjutkan studi S3 nya di Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Borobudur. Dikampus
S3 HSR juga dipanggil dengan sebutan ”Pak Ustad”.
Selama di Jakarta ia mendirikan Lembaga Pendidikan Sumber
Daya Manusia Indonesia dan pernah juga bekerja di Staf FKA- DPD RI dan ikut
memprakarsai lahirnya Gerakan Mahasiswa Pedulli Narkotika (GMPN), pada saat
MUNAS KAHMI di Pekan Baru 2012 beliau juga di amanahkan sebagai seksi Acara.
Beberapa
pengalaman yang pernah dilalui oleh HSR antara lain; Trainer di HMI (MOT LK I,
LK II, LK III dan Pemateri) dari Tahun 2004 sampai sekarang, Nara sumber di
Radio Republik Indonesia (RRI), Radio DIRA, TVRI, Jambi TV, dan evet-event Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa. Tim Surveyor
Jambi Poling Center dari Tahun 2004-2009. Relawan Pemantau PEMILU Forum Rektor pada PEMILU 2004. Host dan Produser
program ”Menuju Parlemen” di Jambi TV pada tahun 2009.Tim Entry Data
KPU Provinsi Jambi pada PEMILU 2004. Ketua Provinsi
Jambi Tim Relawan Pemantau Independent PEMILU Gubernur Jambi 2010. Direktur LPP
SDM Indonesia- Jakarta. Memprakarsai lahirnya KIPM Universitas Jambi, KOMSAT
Justice, Tabloid INSAN CITA, Korps Pecinta Alam Hijau-hitam HMI, Tabloid
Justice, Forum Diskusi CIPAYUNG, FORMACI, Relawan Independent Pemantau PEMILU
Gubernur, dan lain-lain.
Training yang
pernah diikuti selama ber HMI antara lain: Basic Training (LK-1) Tahun 2002 di
HMI Cabang JAMBI, Intermediate Training (LK-II) Tahun 2005 di HMI Cabang JAMBI,
Advance Training (LK-III) Tahun 2008 di HMI BADKO
KALIMANTAN BARAT, Senior
Course Tahun 2006 di HMI Cabang Jambi, Pelatihan
Kewirausahaan PB HMI Tahun 2006 di
Jakarta, TOT
surveyor PEMILU 2004 Tahun 2004 di Jambi, dll.
Beberapa tulisan
yang pernah di tulis antara lain tentang Implementasi Undang-Undang Nomor 32 Tentang Pemerintah Daerah
disampaikan pada Lomba Karya Tulis Mahasiswa Tingkat Universitas, tentang Memaknai
Hari Pahlawan dimuat dalam harian Jambi Ekspress tgl 10 November
2007, tentang Hukum VS Politik
dimuat dalam harian Jambi Ekspress tanggal 9 Desember 2007, tentang Penegakan supremasi hukum dimuat
dalam harian Aksi Post tanggal 9 Desember 2007, tentang Valentine Days dimuat dalam harian
Aksi Post tanggal 14 Februari 2007, tentang Peran
Perempuan dalam Parlemen dimuat di dalam harian Jambi Ekspres pada Juli
2009, tentang Surat Terbuka Untuk Pak Presiden dimuat
diharian Posmetro Jambi pada tahun 2010, tentang Simple Multy Partai dimuat di dalam harian Jambi Ekspres pada bulan
Juli 2009, tentang Memaknai Kelahiran HMI
dimuat di dalam Media Islam pada tanggal 5 Februari 2012, tentang Pemberian
Kredit Modal Kerja oleh Bank Pembangunan Daerah Jambi kepada pengusaha kecil di
kota Jambi, tentang Fungsi Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar
rupiah ditinjau dari perspektif peraturan perundang-undangan di Indonesia.
Untuk mengenal sepak terjang HSR bisa
klik “Google” dan klik “Hadi Suprapto Rusli dan HMI” akan melihat sepak terjang
HSR memimpin HMI pada periodenya
FB : Hadi Suprapto Rusli
Blog : Hadi Suprapto Rusli, S.H., M.H
Twitter :
@hadisuprapto_01