Senin, 26 Oktober 2009

MEMAKNAI SUMPAH PEMUDA

*tanggal 28 Oktober 2009 merupakan salah satu hari yang bersejarah bagi kaum muda, dimana 81 tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 28 oktober 1928 lahirnya sumpah Pemuda oleh Budi Utomo yang merupakan tonggak sejarah kepeloporan kaum muda. Sejarah perjalanan bangsa Indonesia tidak bisa dilepas dari kaum muda, dalam setiap babakan, sejarah kaum muda selalu merupakan motor penggerak perubahan.

Setiap transisi demokrasi kaum muda selalu menjadi aktor utama misalnya peralihan rezim dari orde lama ke orde baru dari orde baru ke orde reformasi. Peralihan rezim politik secara radikal tersebut membuktikan keperkasaan kaum muda. Kalaulah Arif Rahman Hakim tidak ditembak mati ditengah aksi demonstrasi pada tahun 1966 dan kalaulah 4 mahasiswa Trisakti tidak meregang nyawa pada aksi demonstrasi 1998 mungkin kita tidak bisa merasakan bagaimana reformasi yang kita jalani sekarang ini. Tidak salah jika Soekarno mengatakan ” berilah aku sepuluh pemuda maka akan aku goncangkan dunia” dengan pidato yang berapi-api itu diucapkan ketika masa kejayaannya. Pemuda adalah sosok yang unggul, bergelora baik secara fisik maupun psikis, intelektual, visioner dan beranin bersikap.

Sekilas yang saya uraikan di atas merupakan sekelumit dari pentingnya peran kaum muda. Tapi cukup disayang peran kaum muda cenderung terpinggirkan dan sering dilupakan. Tapi bagi saya kaum muda harus terus dan tetap memberikan peran walaupun diberi ruang atau tidak yang terpenting apa yang bisa kita perbuat untuk bangsa dan negara ini. Jangan tanya apa yang diberikan negaramu untukmu tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan untuk negara mu.

Peringatan sumpah pemuda berlalu setiap tahunnya secara ritual upacara yang tanpa makna. Ada beberapa catatan penting yang patut menjadi introspeksi bagi kaum muda dalam memaknai hari sumpah pemuda:

Pertama, Kaum muda harus menanamkan semangat wawasan kebangsaan yang tinggi, dengan adanya semangat wawasan kebangsaan maka akan melahirkan pribadi yang cinta akan tanah airnya dan sadar akan tanggung jawabnya. Semangat kecintaan terhadap bangsa ini sedikit luntur dikalangan pemuda akibat kurangnya perhatian serius dari pemerintah memberikan ruang gerak mereka dan pendidikan cinta tanah air melalui suport aktivitas-aktivitas kegiatan yang positif. Pengaruh-pengaruh asing sangat cepat masuk seiring kemajuan teknologi dan informasi jika tidak difilter dengan nilai-nilai Pancasila maka generasi muda kita akan rusak. Rusaknya generasi muda maka akan merusak masa depan bangsa sebab kaum muda adalah generasi penerus bangsa.

Kedua, Kaum muda harus mempertegaskan dirinya sebagai agent pembangunan dan bukan sebagai satpam kekuasaan. Kaum muda harus melakukan aktivitas dan kegiatan yang menunjang pembangunan baik itu bersifat sosial maupun lain sebagainya, masukan sumbang saran kepada pemerintah, legislatif dan aparat penegak hukum.. Baik diminta maupun tidak diminta dengan sadar dan penuh tanggung jawab kita harus memberikan mamfaat kepada masyarakat.

Ketiga, Kaum muda harus menjalankan fungsi controlnya. Dengan fungsi control yang dimiliki oleh kaum muda diharapkan dapat memberikan pengawasan kepada pejabat publik agar tetap menjalankan aktivitasnya sesuai dengan ketentuannya serta berpihak kepada rakyat. Jika ada program ataupun kebijakan yang dikeluarkan oleh pejabat publik yang merugikan kepentingan rakyat maka kaum muda harus berada di garda terdepan untuk meneriakkan suara dengan lantang membela rakyat.

Keempat, Kaum muda harus bersatu. Terpecah belah kekuatan pemuda akan melemahkan gerakan pemuda itu sendiri. Bagaimana sumpah pemuda dilakukan, bagaimana saat menumbangkan orde lama dan bagaimana pada saat menumbagkan orde baru itu semua berkat bersatunya kaum muda. Kita berharap kaum muda dengan berbagai macam baju, almamter dan bendera yang berwarna-warni tapi tetap dalam satu tujuan dalam merumuskan agenda bersama. Satu tekad sebagaimana isi sumpah pemuda bertrumpah darah satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar